Dalam pengendalian persediaan (inventory stock) terdapat tiga jenis
model persediaan dengan asumsi,diantaranya:
1). Permintaan
Tetap (D) dengan Lead Time (L)
A.Teori
Model yang diterapkan permintaan
tetap (D) dapat dilaksanakan apabila permintaan di masa yang akan datang
memiliki jumlah konstan dan relatif memiliki fluktuasi(tidak tetap) perubahan
yang sangat kecil.
Apabila jumlah
permintaan telah diktahui,maka dapat diasumsikan bahwa jumlah permintaan dan
masa tenggang atau lead time
merupakan konstan dan diketahui.Berdasarkan asumsi dapat dihitung dengan mudah Reorder Point.
Optimum Order Size dihitung dengan menganalisis Total biaya. Total biaya (TC) pada suatu periode merupakan jumlah dari biaya pemesanan ditambah dengan biaya penyimpanan selama periode tertentu.
Optimum Order Size dihitung dengan menganalisis Total biaya. Total biaya (TC) pada suatu periode merupakan jumlah dari biaya pemesanan ditambah dengan biaya penyimpanan selama periode tertentu.
B. Penurunan Rumus
·
Model Dasar
1. Hanya
satu item barang yang diperhitungkan.
2. Permintaan
setiap periode diketahui (tertentu), relatif tetap dan terus-menerus.
3. Tenggangwaktu
pengadaan adalah L.
4. Pengadaan
sekaligus,yakni setiap pemesanan diterima dalam sekali pengiriman.
5. Tidak
ada pemesanan ulang (backorder).
6. Struktur
biaya tidak berubah.
7. Kapasitas
gudang dan modal cukup untuk menampung dan membeli pesanan.
8. Tidak
ada quantity discount.
·
Komponen Biaya
Diberikan:
Cs = Biaya pemesanan (ordering
cost)
Cc = Biaya penyimpanan (carrying
cost) per unit per tahun
D = Jumlah permintaan per tahun
Q = Optimum Order Size
D/Q = Jumlah pemesanan selama setahun
Q/2 = Rata-rata persediaan
Sehingga:
Biaya penyimpanan per tahun = Q/2 * Cc
Biaya pemesanan per tahun = D/Q * Cs
Dengan demikian total biaya pertahun (TC)
TC = (Q/2 * Cc ) + ( D/Q * Cs)
Sehingga biaya tersebut merupakan fungsi dari order size.Total biaya minimum terjadi apabila dua komponen biaya antara pemesanan dan penyimpanan berpotongan.Berdasarkan perhitungan tersebut selanjutnya dapat diketahui bahwa optimal order quantity (Q) adalah sebagai berikut:
Q/2*Cc = D/Q * Cs
Atau
Dengan demikian,
Rumus ini disebut Economic Order Quantity (EOQ).
Dari EOQ dapat ditentukan frekuensi pemesanan(f*) yaitu ;
Dari frekuensi
pemesanan dapat ditentukan Total Biaya persediaan (TC),
Dengan demikian dapat
ditentukan Buffer Stock (BS)
BS = R - (L*AU)
Dimana, BS= Buffer
Stock
AU= Average Usage ( Pemakaian
Rata-rata)
R
= Reorder Point
Dan untuk Reorder Point
dapat ditentukan dengan;
C. Contoh Soal dari
Buku
Perusahaan “Sehat Alami” yang menghasilkan ikan sosis membutuhkan nila
sebanyak 120.000 kg per tahun.Biaya pesan setiap kali pesan sebesar Rp
10.000,00,dan biaya simpan per unit(per kg) adalah Rp 150,00.Tentukanlah nilai
dari EOQ.
Diketahui: D =120.000 kg
Cs= Rp
10.000,00
Cc= Rp 150,00
Penyelesaian:
2). Dalam contoh
perhitungan EOQ melakukan pesanan bahan baku setiap kali pemesanan sebanyak
4.000 kg ikan nila atau sebanyak 30 kali pesanan dalam satu tahun.Bila
diketahui dalam setahun hari efektif bekerjanya perusahaan selama 300 hari dan
masa menunggu sampai pesanan datang dalam 5 hari,maka tentukanlah Reorder Point.
Solusi:
Diketahui :
L = 5 hari
Hari kerja = 300 : 30 = 10 hari
D = 4000
Penyelesaian:
D.
Contoh Soal Sendiri
Perusahaan “Slamet” yang menghasilkan ikan sosis membutuhkan nila
sebanyak 10.000 kg per tahun.Biaya pesan setiap kali pesan sebesar Rp
1.000,00,dan biaya simpan per unit(per kg) adalah Rp 150,00.Tentukanlah nilai
dari EOQ.
Diketahui: D=10.000 kg
Cs= Rp
1.000,00
Cc = Rp 150,00
Penyelesaian:
2). Dalam contoh
perhitungan EOQ melakukan pesanan bahan baku setiap kali pemesanan sebanyak
7.500 kg ikan nila atau sebanyak 30 kali pesanan dalam satu tahun.Bila
diketahui dalam setahun hari efektif bekerjanya perusahaan selama 300 hari dan
masa menunggu sampai pesanan datang dalam 6 hari,maka tentukanlah Reorder Point !
Solusi:
Diketahui : L = 6 hari
Hari kerja = 300 : 30 = 10 hari
D = 7.500
Penyelesaian:
2).
Permintaan probabolistik (normal) dan
lead time nol
A .Teori
Masalah
persediaan ini akan dijelaskan dengan kondisi kebutuhan yang sifatnya tidak
tetap (probabolistik),dengan lead timenya adalah nol. Asumsi yang dipakai dalam
mode ini adalah :
1. permintaan diketahui
seragam dan berlanjut
2. lead time adalah nol
dan tetap
3. biaya pemesanan
diketahui dan tetap
4. persediaan habis
tidak diijinkan
B. Penurunan Rumus
1) Model Q
Model Q dapat diterapkan
saat pemesanan kembali dilakukan pada saat inventori berapa pada tingat
reorder(R)
2)Model P
Model P dapat diterapkan
saat pemesanan kembali dilakukan pada saat dilakukan review yang dilakukan secara berkala dengan tenggang waktu (lead time) adalah 0.
3). Permintaan
probabolistik (normal) dan lead time
konstan
A. Teori
Masalah persediaan ini
akan dijelaskan dengan kondisi kebutuhan yang sifatnya tidak tetap
(probabolistik). Model ini memperkenalkan
mobel probabolistik di
mana persediaan di pantau secara terus menerus dan jumlah pemesanan
dilaksanakan pada tingkat persediaan mencapai titik tertentu. Asumsi yang
dipakai dalam mode ini adalah :
1. permintaan diketahui
seragam dan berlanjut
2. lead time adalah
diketahui dan tetap
3. biaya pemesanan
diketahui dan tetap
4. persediaan habis tidak
diijinkan
B. Penurunan rumus
Total biaya tahunan
untuk model ini adalah rata-rata biaya set-up,
biaya penyimpanan, dan biaya kehilangan penjualan atau persedian. Biaya
penyimpanan dihitung berdasarkan tingkat persediaan pada awal persediaan dan
akhir persediaan.
Tingkat persediaan pada akhir persediaan adalah E{R - x} .
Tingkat persediaan pada akhir persediaan adalah E{R - x} .
Pada awal persediaan
(jumlah pemesanan diterima sama dengan y ),
Tingkat persediaan = y + E{R - x}
sehingga rata-rata persediaan pertahun dapat dihitung yaitu
sehingga rata-rata persediaan pertahun dapat dihitung yaitu
Karena f(x) sebagaimana
hitungan di atas,
Misalkan S adalah
jumlah kekurangan persediaan tersebut di atas maka
Sehingga jumlah
kekurangan persediaan petahun adalah
Total biaya pertahun
(TAC) adalah
Nilai optimal y* dan R*
adalah
Dari
persamaanpertama di atas y* =
Maka
:
berdasarkan
hal di atas : S medekati 0 yang menunjukkan bahwa nilai terkecil dari y* adalah
dapat dihitung apabila S=0 , apabila R=0,
persamaan di atas menjadi
Daftar
Pustaka
⧫ Rangkuti,
Freddy. 1995. Manajemen Persediaan. Jakarta:
PT.Rajagrafindo Persada.
⧫Waters,
Donald. 1949. Inventory Control and
Management. Britain: Tj International.
⧫ Ristono,
Agus. 2008. Mananjemen Persediaan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
⧫ Yamit,
Zulian. 1999. Manajemen Persediaan. Depok: Ekonisia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar