Sasuke's Mangekyō Sharingan

WELCOME TO MY BLOG

● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ●

Senin, 21 Desember 2020

FUNGSI BUATAN DAN VISUALISASI DALAM RSTUDIO

 FUNGSI BUATAN DAN VISUALISASI DALAM RSTUDIO

BAB I

Pengenalan

Fungsi merupakan sekumpulan instruksi atau statement yang dapat melakukan tugas khusus. Sebagai contoh fungsi perkalian untuk menyelesaikan operasi perkalian, fungsi pemangkatan hanya untuk operasi pemangkatan, dll.

Pada R terdapat 2 jenis fungsi, yaitu: build in fuction dan user define function. build in fnction merupakan fungsi bawaan R saat pertama kita menginstall R. Contohnya adalah mean()sum()ls()rm(), dll. Sedangkan user define fuction merupakan fungsi-fungsi yang dibuat sendiri oleh pengguna.

Visualisasi data merupakan bagian yang sangat penting untuk mengkomunikasikan hasil analisa yang telah kita lakukan. Selain itu, komunikasi juga membantu kita untuk memperoleh gambaran terkait data selama proses analisa data sehingga membantu kita dalam memutuskan metode analisa apa yang dapat kita terapkan pada data tersebut.

Visualisasi data dapat menggunakan Fungsi Plot(),Fungsi Curve(),histogram, density plot, bar plot, dan box plot.

R memiliki library visualisasi yang sangat beragam, baik yang merupakan fungsi dasar pada R maupun dari sumber lain seperti ggplot dan lattice. Seluruh library visualisasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Pada Bab 2 nanti kita akan Mendalami bagaimana Fungsi buatan dan Visualisasi data  pada Rstudio. 


BAB II

PEMBAHASAN

Fungsi-fungsi buatan pengguna haruslah dideklarasikan (dibuat) terlebih dahulu sebelum dapat dijalankan. Pola pembentukan fungsi adalah sebagai berikut:

function_name <- function(argument_1, argument_2, ...){

  function body

}


Catatan:

·         function_name : Nama dari fungsi R. R akan menyimpan fungsi tersebut sebagai objek

·         argument_1, argument_2, … : Argument bersifat opsional (tidak wajib). Argument dapat digunakan untuk memberi inputan kepada fungsi

·         function body : Merupakan inti dari fungsi. Fuction body dapat terdiri atas 0 statement (kosong) hingga banyak statement.

·         return : Fungsi ada yang memiliki output atau return value ada juga yang tidak. Jika fungsi memiliki return value maka return value dapat diproses lebih lanjut

Berikut adalah contoh penerapan user define function:

# Fungsi tanpa argument
bilang <- function(){
  print("Hello World!!")
}
 
# Print
bilang()
## [1] "Hello World!!"
 
# Fungsi dengan argumen
tambah <- function(a,b){
  print(a+b)
}
 
# Print
tambah(5,3)
## [1] 8
 
# Fungsi dengan return value
kali <- function(a,b){
  return(a*b)
}
 
# Print
kali(4,3)
## [1] 12

 

 

Visualisasi Data Menggunakan Fungsi plot()

Fungsi plot() merupakan fungsi umum yang digunakan untuk membuat plot pada R. Format dasarnya adalah sebagai berikut:

plot(x, y, type="p")

 

Catatan:

·         x dan y: titik koordinat plot Berupa variabel dengan panjang atau jumlah observasi yang sama.

·         type: jenis grafik yang hendak dibuat. Nilai yang dapat dimasukkan antara lain:

Ø  type=“p” : membuat plot titik atau scatterplot. Nilai ini merupakan default pada fungsi plot().

Ø  type=“l” : membuat plot garis.

Ø  type=“b” : membuat plot titik yang terhubung dengan garis.

Ø  type=“o” : membuat plot titik yang ditimpa oleh garis.

Ø  type=“h” : membuat plot garis vertikal dari titik ke garis y=0.

Ø  type=“s” : membuat fungsi tangga.

Ø  type=“n” : tidak membuat grafik plot sama sekali, kecuali plot dari axis. Dapat digunakan untuk mengatur tampilan suatu plot utama yang diikuti oleh sekelompok plot tambahan.

Berikut adalah contoh sintaks dan hasil plot

Ø  # loop
Ø  type <- c("p","l","b","o","h","s","n")
Ø  for (i in type){
Ø    plot(x,y, type= i,
Ø         main= paste("type=", i))

Ø  }

Fungsi lain yang dapat digunakan untuk membuat kurva suatu persamaan matematis adalah fungsi curve(). Berbeda dengan fungsi plot() yang perlu menspesifikasi objek pada sumbu x dan y, fungsi curve() hanya perlu menspesifikasi objek sumbu x saja. Format fungsi curve() adalah sebagai berikut:

curve(expr, from = NULL, to = NULL, add = FALSE)


Catatan:

Ø  expr: persamaan matematika

Ø  from dan to: nilai awal dan akhir (maksimum atau minimum)

Ø  add: nilai logik yang menentukan apakah kurva perlu ditambahkan kedalam kurva sebelumnya.

Berikut adalah contoh visualisasi menggunakan fungsi curve():

Ø  par(mfrow=c(1,2),
Ø      # mengatur margin grafik
Ø      mar=c(4,4,1.5,1.5),
Ø      # mengatur margin sumbu
Ø      mex=0.8,
Ø      # arah tick sumbu koordinat
Ø      tcl=0.3)
Ø   
Ø  # Grafik kiri
Ø  curve(expr=x^2*exp(-x/2), 
Ø        from=0, to=10)
Ø   
Ø  # Grafik kanan
Ø  plot(x, y, pch=19, cex=0.7,
Ø       xlab="Waktu (detik)",
Ø       ylab="Sinyal Intensitas")
Ø  curve(expr=x^2*exp(-x/2), 
Ø        from=0, to=10, add=TRUE)

 

Visualisasi Lainnya

Visualisasi lainnya yang sering digunakan antara lain: histogram, density plot, bar plot, dan box plot.

- Barplot = data yang dimuat dalam bentuk diagram batang, dimana bentuk batanganya memiliki jarak  satu sama lain dan dapat di ubah vertikal dan Horizontal , dan di ubah bentuk warna pada masing-masing bar.

-Histogram dan Density Plot = data dalam Bentuk diagram batang, dimana bentuk batanganya berhimpit dan tidak memiliki jarak. Sedangkan density plot merupakan garis lurus yang terhubung di titik pada diagram Histogram. Density plot digunakan untuk mempermudah pemahamam pada Tampilan Diagram Histogram.

-Box Plot =  metode grafis untuk menggambarkan kumpulan data numerik berdasarkan nilai kuartilnya.



 

BAB III

KESIMPULAN

Fungsi merupakan sekumpulan instruksi atau statement yang dapat melakukan tugas khusus.Fungsi buatan ada Fungsi buatan Tanpa Argumen, Fungsi buatan dengan Argumen, dan Fungsi buatan dengan Return Value.

Visualisasi data merupakan bagian yang sangat penting untuk mengkomunikasikan hasil analisa. Selain itu, membantu kita untuk memperoleh gambaran terkait data selama proses analisa data sehingga membantu kita dalam memutuskan metode analisa apa yang dapat kita terapkan pada data tersebut.

Visualisasi data dapat menggunakan Fungsi Plot(),Fungsi Curve(),histogram, density plot, bar plot, dan box plot.