Sasuke's Mangekyō Sharingan

WELCOME TO MY BLOG

● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ● WELCOME TO MY BLOG ●

Rabu, 11 Desember 2019

METODE SIMPSON 1/8 DAN 3/8 BESERTA CONTOH PROGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, maka diperlukan suatu produk dengan ketelitian dan akurasi yang tinggi dan waktu pengerjaan yang singkat. Adanya perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada saat ini mendorong para praktisi untuk mengembangkan cara baru agar pekerjaan analisa dapat dilakukan dengan lebih baik dan lebih efektif. Sudah banyak persoalan di bidang teknik maupun sains yang dapat diselesaikan dengan menggunakan permodelan matematika. Sering kali permodelan matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal, sehingga tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan metode analitik untuk mendapatkan solusi sejati (exact solution).
Jika persoalan-persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan dengan metode permodelan matematika metode analitik menggunakan dalil-dalil kalkulus, maka solusinya dapat diperoleh dengan metode numerik. Metode numerik secara harfiah berarti suatu cara berhitung dengan menggunakan angka-angka, sedangkan secara istilah metode numerik adalah teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat diselesaikan dengan operasi aritmatika biasa.
Dengan menggunakan metode numerik, solusi exact dari persoalan yang dihadapi tidak akan diperoleh. Metode numerik hanya bisa memberikan solusi yang mendekati atau menghampiri solusi sejati sehingga solusi numerik dinamakan juga solusi hampiran (approximation solution). Pendekatan solusi ini tentu saja tidak tepat sama dengan solusi sejati, sehingga ada selisih antara keduanya. Solusi tersebut disebut solusi galat (error). Semakin kecil galat yang diperoleh berarti semakin dekat solusi hampiran yang diperoleh dengan solusi sejatinya.



BAB II

PEMBAHASAN

A.    Kaidah Simpson 1/3

Kaidah simpson 1/3 adalah kaidah yang mencocokkan polinomial derajat 2 pada tiga titik data diskrit yang mempunyai jarak yang sama. Hampiran nilai integrasi yang lebih baik dapat ditingkatkan dengan menggunakan polinom interpolasi berderajat yang lebih tinggi. Misalkan fungsi f(x) dihampiri dengan polinom interpolasi derajat 2 yang grafiknya berbentuk parabola. Luas daerah dihitung sebagai hampiran nilai integrasi adalah daerah di bawah parabola (Gambar 3.1). untuk itu, dibutuhkan 3 buah titik data, misalkan (0,f(0)),(h,f(h)),  dan (2h,f(2h)).
Gambar 3.1 Kaidah Simpson 1/3

Namun penggunaan kaidah Simpson 1/3 mensyaratkan jumlah upselang (n) harus genap, ini berbeda dengan kaidah trapesium yang tidak memiliki persyaratan mengenai jumlah selang.








Algoritma Metode Integrasi Simpson 1/3:
  1. Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan y=f(x).
  2. Menentukan batas bawah (a) dan batas atas (b) integrasi
  3. Menentukan jumlah segmen atau pias n dengan syarat n genap
  4. Menghitung lebar segmen yaitu h=(b-a)/n .
  5. Menentukan nilai integrasi menggunakan kaidah Simpson 1/3
6.                6.Menentukan nilai integrasi sejatinya

CONTOH PROGRAM MENGGUNAKAN MATLAB
SOURCE CODE PROGRAM
 Clc;
f=(@(x)3^(x.^2)+3.*x;
a=input(‘input batas bawah= ‘);
b=input(‘input batas atas = ‘);
k=input(‘input partisi : ‘);
If a>b
                c=b;
                b=a;
                a=c;
End
deltax = (b-a)/k;
i=1;
z=0;
y=0;
while i<=k-1
                z=z+f(a+(i*deltax));
                i=i+z;
end
i=2;
while i<=k-2
y=y+f(a+(i*deltax));
i=i+2;
end
luas daerah=(deltax/3)*(f(a)+(4*z)+(2*y)+f(b))
fplot(f,[0,2])
OUTPUT PROGRAM
tinggal run Source code di atas dengan memasukaan batas bawah = 0 , batas atas =2 dan jumlah partisi =5, maka hasilnya akan didapat. khusus di  Metode simpson 1/8 ini jumlah partisi harus ganjil tidak boleh genap. karna kalau genap jumlah luasnya tetap entah berapapun nilai batas atas dan bawahnya. maka dari itu pada program saya menggunakan nilai partisinya ganjil yaitu 5.Dan setrusnya jika partisinya di berikan bilangan ganjil yang lebih besar lagi maka nilai luas daerahnya semakin besar



B.     Kaidah Simpson 3/8

Seperti halnya pada kaidah Simpson 1/3, hampiran nilai integrasi yang lebih teliti dapat ditingkatkan terus dengan mengunakan polinom interpolasi berderajat lebih tinggi pula. Misalkan sekarang fungsi f(x) kita hampiri dengan polinom interpolasi derajat 3. Luas daerah yang dihitung sebagai hampiran nilai integrasi adalah daerah di bawah kurva polinom derajat 3 tersebut parabola (Gambar). Untuk membentuk polinom interpolasi derajat 3, dibutuhkan 4 buah titik data, misalkan titik-titk tersebut (0, f(0)), (h, f(h)), (2h, f(2h)), dan (3h, f(3h)).



Gambar 3.2 Kaidah Simpson 3/8

Kaidah simpson 3/8 memiliki orde galat yang sama dengan orde galat kaidah simpson 1/3 namun dalam parktek, kaidah simpson 1/3 lebih disukai daripada kaidah simpson3/8, karena dengan tiga titik (simpson 1/3) sudah diperoleh orde ketelitian yang sama dengan 4 titik (simpson 3/8). Tetapi untuk n kelipatan tiga , kita hanya dapat menggunakan kaidah simpson 3/8, dan bukan simpson 1/3.


Algoritma Metode Integrasi Simpson 3/8:
  1.       Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan y=f(x).
  2.       Menentukan batas bawah a dan batas atas b integrasi
  3.       Menentukan jumlah segmen atau pias n dengan syarat n kelipatan 3
  4.       Menghitung lebar segmen yaitu h=(b-a)/n .
  5.       Menentukan nilai integrasi menggunakan kaidah Simpson 3/8                                                                                       
  6.      Menentukan nilai integrasi sejatinya


CONTOH PROGRAM  MENGUNAKAN MATLAB
SOURCE CODE PROGRAM
Clc;
f=(@(x)3^(x.^2)+3.*x;
a=input(‘input batas bawah= ‘);
b=input(‘input batas atas = ‘);
k=input(‘input partisi : ‘);
If a>b
                c=b;
                b=a;
                a=c;
End
deltax = (b-a)/k;
i=1;
z=0;
y=0;
while i<=k-1
                z=z+f(a+(i*deltax));
                i=i+z;
end
i=2;
while i<=k-2
y=y+f(a+(i*deltax));
i=i+2;
end
luas daerah=3*(deltax/8)*(f(a)+(3*z)+(2*y)+f(b))
fplot(f,[0,2])

OUTPUT PROGRAM




Penjelasan
     Untuk mencari luas daerah dengan menggunakan metode simpson 3/8.
kita harus menginput batas bawah , atas dan menentukan jumlah partisinya. Setelah itu jika batas bawah lebih besar dari batas atas, maka nilai c=b, b=a, dan a=c. Kemudian dicarilah deltax = (b-a)/k. Dengan i=1, g&h=0.Lalu untuk mencari  luas daerah nya di gunakan
luasdaerah=3*(deltax/8)*(f(a)+(3*z)+(2*y)+f(b)). Setelah itu akan muncul hasil dari luas daerahnya .



 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN


Pada metode Simpson Menggunakan Parabola,seperti pada metode trapezoida yg menggunakan trapesium. dalam metode ini makin banyak jumlah partisi yang kita gunakan maka akan mendekati nilai luas yang sebenarnya.Jadi Kalau metode Simpson 1/8 memiliki kekurangan dan metode simpson 3/8 memiliki hampiran nilai integrasi yang lebih teliti danmengunakan polinom interpolasi berderajat lebih tinggi pula.





Sekian Penjelasan Dari saya.. Terimah Kasih Telah berkunjung ☺ Jangan lupa Share blog ini agar dapat berkembang .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar