FUNGSI BUATAN DAN VISUALISASI DALAM RSTUDIO
BAB I
Pengenalan
Fungsi merupakan sekumpulan instruksi
atau statement yang dapat melakukan tugas khusus. Sebagai contoh
fungsi perkalian untuk menyelesaikan operasi perkalian, fungsi pemangkatan
hanya untuk operasi pemangkatan, dll.
Pada R terdapat 2 jenis
fungsi, yaitu: build in fuction dan user define
function. build in fnction merupakan fungsi bawaan R saat
pertama kita menginstall R. Contohnya adalah mean()
, sum()
, ls()
, rm()
, dll.
Sedangkan user define fuction merupakan fungsi-fungsi yang dibuat
sendiri oleh pengguna.
Visualisasi data merupakan bagian yang
sangat penting untuk mengkomunikasikan hasil analisa yang telah kita lakukan.
Selain itu, komunikasi juga membantu kita untuk memperoleh gambaran terkait
data selama proses analisa data sehingga membantu kita dalam memutuskan metode
analisa apa yang dapat kita terapkan pada data tersebut.
Visualisasi data dapat
menggunakan Fungsi Plot(),Fungsi Curve(),histogram,
density plot, bar plot, dan box plot.
R
memiliki
library visualisasi yang sangat beragam, baik yang merupakan fungsi dasar pada R
maupun
dari sumber lain seperti ggplot dan lattice. Seluruh library visualisasi
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pada Bab 2 nanti kita akan Mendalami bagaimana Fungsi buatan dan Visualisasi data pada Rstudio.
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi-fungsi buatan pengguna haruslah
dideklarasikan (dibuat) terlebih dahulu sebelum dapat dijalankan. Pola
pembentukan fungsi adalah sebagai berikut:
function_name
<- function(argument_1, argument_2, ...){
function body
}
Catatan:
·
function_name : Nama dari fungsi R. R akan menyimpan fungsi tersebut
sebagai objek
·
argument_1, argument_2, … : Argument bersifat opsional (tidak wajib). Argument dapat
digunakan untuk memberi inputan kepada fungsi
·
function body : Merupakan inti dari fungsi. Fuction body dapat terdiri atas 0
statement (kosong) hingga banyak statement.
·
return : Fungsi ada yang memiliki output atau return
value ada juga yang tidak. Jika fungsi memiliki return value maka return
value dapat diproses lebih lanjut
Berikut adalah contoh penerapan user define function:
# Fungsi tanpa argument
bilang <-
function(){
(
"Hello World!!")
}
# Print
bilang()
## [1] "Hello World!!"
# Fungsi dengan argumen
tambah <-
function(a,b){
(a
+b)
}
# Print
tambah(
5,
3)
## [1] 8
# Fungsi dengan return value
kali <-
function(a,b){
return
(a
*b)
}
# Print
kali(
4,
3)
## [1] 12
Visualisasi Data Menggunakan Fungsi
plot()
Fungsi plot() merupakan
fungsi umum yang digunakan untuk membuat plot pada R. Format dasarnya
adalah sebagai berikut:
plot(x, y, type="p")
Catatan:
·
x dan y: titik koordinat plot Berupa variabel dengan panjang atau jumlah observasi
yang sama.
·
type: jenis grafik yang hendak dibuat. Nilai yang dapat dimasukkan antara lain:
Ø type=“p” : membuat plot titik atau scatterplot. Nilai ini merupakan default
pada fungsi plot().
Ø type=“l” : membuat plot garis.
Ø type=“b” : membuat plot titik yang terhubung dengan garis.
Ø type=“o” : membuat plot titik yang ditimpa oleh garis.
Ø type=“h” : membuat plot garis vertikal dari titik ke garis y=0.
Ø type=“s” : membuat fungsi tangga.
Ø type=“n” : tidak membuat grafik plot sama sekali, kecuali plot dari axis.
Dapat digunakan untuk mengatur tampilan suatu plot utama yang diikuti oleh
sekelompok plot tambahan.
Berikut
adalah contoh sintaks dan hasil plot
Ø
# loop
Ø
type <-
c(
"p",
"l",
"b",
"o",
"h",
"s",
"n")
Ø
for(i
intype){
Ø
plot
(x,y,
type=i,
Ø
main=
paste
(
"type=", i))
Ø }
Fungsi lain yang dapat digunakan untuk
membuat kurva suatu persamaan matematis adalah fungsi curve(). Berbeda
dengan fungsi plot() yang perlu menspesifikasi objek pada sumbu x dan
y, fungsi curve() hanya perlu menspesifikasi objek sumbu x saja.
Format fungsi curve() adalah sebagai berikut:
curve(expr, from = NULL, to = NULL, add = FALSE)
Catatan:
Ø expr: persamaan matematika
Ø from dan to: nilai awal dan akhir (maksimum atau minimum)
Ø add: nilai logik yang menentukan apakah kurva perlu ditambahkan kedalam kurva sebelumnya.
Berikut adalah contoh
visualisasi menggunakan fungsi curve()
:
Ø
par(
mfrow=c(
1,
2),
Ø
# mengatur margin grafik
Ø
mar=c
(
4,
4,
1.5,
1.5),
Ø
# mengatur margin sumbu
Ø
mex=0.8
,
Ø
# arah tick sumbu koordinat
Ø
tcl=0.3
)
Ø
Ø
# Grafik kiri
Ø
curve(
expr=x
^2*exp(
-x
/2),
Ø
from=0
,
to=10)
Ø
Ø
# Grafik kanan
Ø
plot(x, y,
pch=19,
cex=0.7,
Ø
xlab="Waktu (detik)"
,
Ø
ylab="Sinyal Intensitas"
)
Ø
curve(
expr=x
^2*exp(
-x
/2),
Øfrom=0
,
to=10,
add=TRUE)
Visualisasi Lainnya
Visualisasi
lainnya yang sering digunakan antara lain: histogram, density plot, bar plot,
dan box plot.
- Barplot = data yang dimuat dalam bentuk diagram batang,
dimana bentuk batanganya memiliki jarak
satu sama lain dan dapat di ubah vertikal dan Horizontal , dan di ubah
bentuk warna pada masing-masing bar.
-Histogram dan Density Plot = data dalam Bentuk diagram
batang, dimana bentuk batanganya berhimpit dan tidak memiliki jarak. Sedangkan
density plot merupakan garis lurus yang terhubung di titik pada diagram
Histogram. Density plot digunakan untuk mempermudah pemahamam pada Tampilan
Diagram Histogram.
-Box Plot = metode grafis untuk
menggambarkan kumpulan data numerik berdasarkan nilai kuartilnya.
BAB
III
KESIMPULAN
Fungsi
merupakan sekumpulan instruksi atau statement yang dapat melakukan
tugas khusus.Fungsi buatan ada Fungsi buatan Tanpa Argumen, Fungsi
buatan dengan Argumen, dan Fungsi buatan dengan Return Value.
Visualisasi
data merupakan bagian yang sangat penting untuk mengkomunikasikan hasil analisa.
Selain itu, membantu kita untuk memperoleh gambaran terkait data selama proses
analisa data sehingga membantu kita dalam memutuskan metode analisa apa yang
dapat kita terapkan pada data tersebut.
Visualisasi data dapat
menggunakan Fungsi Plot(),Fungsi Curve(),histogram,
density plot, bar plot, dan box plot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar